*Tulisan ini adalah imajiner belaka. Belum benar-benar terjadi, hanya harap-harap akan terjadi. Jangan dianggap terlalu serius!
"Protokol Kesehatan Liga 1 yang komprehensif telah menjamin terlaksananya Liga yang aman"
Operator Liga 1 tampil dengan wajah baru segar. Mereka mengeluarkan terobosan Protokol Kesehatan Liga 1 yang sistematis, komprehensif dan mendetail. Buku setebal 200 halaman tersebut secara detail menjelaskan seluruh protokol. Dari mulai proses return to training, training center, travel, akomodasi, konsumsi, pre match, match, post match, media, komersial, dst.
Operator kompetisi membuat aplikasi dan gelang pintar. Keduanya berfungsi sebagai lokator untuk semua yang terlibat di Liga 1. Alat ini akan beri peringatan dini jika misal pemain keluar dari isolasi di hotel. Kalau pemainnya nekad keluar hotel juga, sistimnya terintegrasi dengan LIAS. Pendaftaran pemain langsung terblok. Pemain pun tidak dapat diturunkan di match berikutnya.
Gelang pintar ini juga dipakai untuk mendeteksi vital sign kesehatan semua partisipan. Jika ada vital sign yang tidak terpenuhi, maka sistim akan memberi peringatan ke dokter tim dan tim medis operator. Bagi yang statusnya tidak clear, untuk sementara di LIAS langsung terblok, tidak dapat dimainkan di match berikut.
Steril
Isolasi juga berlangsung ketat. Saat klub-klub memulai pra musim, protokol langsung diberlakukan dengan ketat. Pertama, seluruh punggawa tim diminta melakukan Isolasi Mandiri di Rumah masing-masing selama 14 hari. Kemudian, disiapkan transportasi steril untuk menjemput pemain.
Untuk pemain dalam kota, dijemput di rumah masing-masing. Pemain dari luar kota dijemput di bandara. Semua kendaraan jemputan telah disemprot disinfektan dan supir ber-APD. Dari rumah/bandara, langsung dibawa ke hotel karantina. Di hotel, punggawa tim secara bergiliran melakukan SWAB Test, lalu langsung masuk ke kamar single. Tidak boleh ada interaksi diantara sesama punggawa tim.
Sebelum hasil SWAB Test keluar, punggawa tim dilarang keluar kamar. Makanan diantar ke kamar dan tidak diperkenankan kontak dengan siapapun. Hotel yang dipilih berukuran kecil, sehingga bisa diblok sepenuhnya. Seluruh pegawai hotel yang bertugas juga dites dan tidak boleh keluar. Hotel sudah menyiapkan runner yang tinggal di luar hotel untuk menjadi kurir pasokan logistik hotel.
Jika ada yang positif, langsung dirujuk ke Rumah Sakit. Punggawa lain yang negatif tidak terganggu, karena tidak ada interaksi apapun dengan punggawa yang positif. Mereka bisa mulai beraktivitas setelah keluar hasil tes negatif. Mulai diperbolehkan aktivitas selama tidak keluar hotel dengan tetap pakai masker, jaga jarak dan rajin cuci tangan.
Klub juga mendesain hotel agar pemain bisa fit dan tidak jenuh. Gym semi outdoor untuk pemain latihan beban. Ruang medis dan fisioterapis juga dibuat untuk bisa menangani persoalan medis minor dan cedera pemain. Terakhir, dibuat ruang rekreasi dengan beberapa big screen, play station, board game untuk memastikan pemain tidak kehabisan hiburan. Kurang lebih seperti Pusat Konsentrasi tim-tim peserta Piala Dunia.
Nyaman untuk Bertanding
Ritual hari latihan dan pertandingan juga sangat aman dan nyaman. Tim berangkat dengan 3 buah bus. Setiap bus telah didesain dengan mempertimbangkan jarak dan kenyamanan beristirahat untuk perjalanan away. Setiap kursi memiliki Audio Video on Demand dan dapat direcline menjadi fully flat bed ala pesawat kelas satu.
Pelaksanaan latihan di klub dilakukan secara bertahap. Di 2 minggu pertama, latihan dibagi 3 shift, dimana tiap shift maksimal hanya boleh diikuti oleh 8-12 pemain. Latihan pun berjarak, contactless, belum boleh game. Di 2 minggu kedua, latihan dibagi 2 shift @16 pemain. Minimal contact sudah diperbolehkan. Baru setelah itu diperbolehkan melakukan latihan normal.
Persiapan pertandingan di stadion dibuat sangat nyaman. Semua venue Liga 1 telah direnovasi ruang gantinya. Menjadi lebih besar, dengan tempat duduk berjarak. Ruang mandi diperbanyak menjadi minimal 12 buah, memastikan proses mandi cepat, dan pemain tidak lama berkumpul di kamar ganti.
Prosesi seremonial diadaptasi. Cara baris diatur berjarak. Prosedur foto dimodifikasi total. Prosesi salam ditiadakan. Apalagi kebiasaan bertukar kaos pasca pertandingan. Ritual konferensi pers juga ditiadakan, diganti konferensi pers secara virtual.
Semua prosedur di atas telah melalui tahapan ujicoba. Sebelum Liga 1 dimulai, PT LIB telah melakukan simulasi pelaksanaan pertandingan new normal tersebut dengan mengadakan turnamen mini. Di turnamen mini tersebut, seluruh protokol diaplikasikan dan dievaluasi apabila masih terdapat kelemahan. Berkat simulasi ini, operator, panpel, dan seluruh elemen menjadi terbiasa dengan kebiasaan baru.
Untuk pastikan tidak terjadi pengumpulan massa nobar saat pertandingan berlangsung, pemegang hak siar meniadakan siaran pertandingan di TV. Semua siaran digeser ke aplikasi. Teknologi dimodifikasi agar pixel siaran hanya bisa dilihat oleh mata yang menatap lurus. Jika Anda menonton dari samping, gambarnya buram. Jaminan agar 1 gawai hanya bisa ditonton 1 orang.
Di akhir Liga 1, FIFA dan AFC memuji habis pelaksanaan liga di masa pandemi. Bahkan AFC memberi award Best League Organization During Pandemic. Kompetisi Liga 1 berhasil diakhiri dengan zero accident dan zero fatality. Standar operasi Liga 1 pun akhirnya diadopsi FIFA untuk ditularkan ke negara lain. Dengan menggunakan Piala Dunia U20 Indonesia 2021 sebagai benchmark. Luar biasa!!
*Tulisan ini adalah imajiner belaka. Belum benar-benar terjadi, hanya harap-harap akan terjadi. Jangan dianggap terlalu serius!
Ganesha Putera Founder KickOff! Indonesia
*Per Senin, 3 Agustus 2020, KickOff! sajikan rubrik baru bertajuk "Founder's Diary". Namanya juga diary, maka ya harus terbit setiap hari. Ya, ini semacam rangsangan berkomitmen untuk menulis setiap hari. Sebuah kebiasaan baik di masa lampau yang kini mulai pudar. Dukung usaha pelestarian kebiasaan baik ini dengan membacanya setiap hari! Selamat menikmati!