*Tulisan ini adalah imajiner belaka. Belum benar-benar terjadi, hanya harap-harap akan terjadi. Jangan dianggap terlalu serius!
"Sepakbola usia muda harus terus berjalan berdampingan dengan Covid-19. Hal terpenting adalah menyiapkan suatu sistim yang membuat sepakbola dapat dimainkan dengan sehat, aman dan nyaman!"
Para punggawa Akademi Klub Liga 1 akhirnya dapat bernapas lega saat PSSI mengambil keputusan brilian untuk tetap memutar Liga Elite Pro Academy (EPA) U16-U18. Liga yang menjadi kawah candradimuka pemain-pemain muda terbaik Indonesia ini diputar dengan mengedepankan protokol kesehatan ketat.
Untuk referensi operasionalnya, PSSI dapatkan inspirasi dari NBA. Sejak akhir Juli lalu, NBA telah merestart kompetisinya dengan tajuk #WholeNewGame. NBA mengkarantina 22 tim di Disney World Resort - Orlando. Seluruh punggawa NBA dikarantina untuk hidup, tidur, makan, latihan dan bertanding di pusat hiburan tersebut.
NBA memakai 3 hotel yang ada di kompleks Disney World. Yakni Grand Destino, Grand Floridian dan Yacht Club. Tiap hotel dihuni 6-8 tim. Seluruh punggawa wajib melakukan tes COVID saat berangkat dari kota asalnya. Setiba di Disney World, semua harus tes dua kali. Setiap punggawa yang keluar dari karantina, harus jalani tes dan karantina 10 hari sekembalinya ke Disney World.
Seluruh punggawa wajib memakai wearable tech yang dapat melaporkan vital sign kesehatan. NBA juga menyulap hotel menjadi "rumah" ramah untuk para pemain. Mereka menyiapkan lounge, game room, barbershop, manicurist, DJ performance dan mini theatre. NBA juga membangun arena latihan komplet yang memudahkan tim untuk tetap menjaga performa.
Disneyworld Palembang
Terinspirasi NBA, PSSI memilih Jakabaring Sports City sebagai Disney World mereka. Seluruh punggawa Liga EPA akan ditempatkan di Athlete Village mewah bekas Asian Games. Seluruh tim hidup, tidur, makan, latihan dan bertanding di Jakabaring. Ada 4 lapangan yang digunakan, yakni Stadion Utama Jakabaring, Stadion Atletik 1, Atletik 2 dan Lapangan Sofbol. Waktu yang dipilih adalah di bulan Desember 2020.
Prosedur ketibaan berlangsung rapi. Seluruh tim yang menggunakan pesawat udara langsung diangkut dari bandara ke Jakabaring dengan LRT yang telah disterilisasi. Setiba di Jakabaring, semua pemain dites SWAB, kemudian tinggal 1 orang 1 kamar selama 1 malam sambil menunggu hasil SWAB keluar.
Setelah hasil tes keluar, seluruh punggawa boleh beraktivitas normal di Wisma Atlet dengan tetap menjaga jarak, maskeran dan cuci tangan berkala. Mereka tidak boleh keluar dari Wisma kecuali pada jam pertandingan. Semua tidak akan bosan, sebab di Wisma telah dibuat Entertainment Lounge dimana pemain dapat menghibur diri.
Mengingat Liga EPA kental dengan nuansa pendidikan, maka sebelum kickoff diadakan berbagai workshop. Baik untuk pelatih, staf medis, wasit dan pemain. Workshop untuk pemain dikemas menarik. Pemain dibagi menjadi kelompok kecil saling bercampur dari berbagai klub. Materi workshop meliputi self development, communication skill, time management, financial management, nutrition, fair play dst.
Persahabatan
Kebersamaan di workshop membuat kompetisi ketat berjalan dalam suasana persahabatan hangat. Beberapa benturan keras selalu diakhiri dengan senyum dan sikap fair play positif. Kebersamaan wasit, pelatih dan pemain dalam kelompok workshop, membuat hubungan harmonis. Setiap insiden selalu disikapi dengan respect satu sama lain.
Saat jeda putaran pertama, PSSI menginisiasi Pertandingan Eksebisi. 18 tim yang berlaga diaduk pemain dan officialnya menjadi 18 tim baru. Setiap tim syaratnya harus ada perwakilan dari 18 tim. Jadi misal Tim PSSI Beruang, pelatihnya dari Persiraja, asistennya dari Persija, staf medisnya dari Persib, lalu pemainnya dari 15 klub lainnya.
Persahabatan dari kegiatan eksebisi membuat pertandingan putaran kedua dan putaran final menjadi lebih berbobot. Jumlah foul menurun dan wasit jarang hentikan permainan. Intensitas permainan pun naik tajam. Ini membuat Shin Tae Young dan stafnya yang melakukan talent scouting terkesima dengan Liga EPA 2020. Jaminan akan timnas yang lebih baik di Piala Dunia U20 2021.
*Tulisan ini adalah imajiner belaka. Belum benar-benar terjadi, hanya harap-harap akan terjadi. Jangan dianggap terlalu serius!
Ganesha Putera Founder KickOff! Indonesia
*Per Senin, 3 Agustus 2020, KickOff! sajikan rubrik baru bertajuk "Founder's Diary". Namanya juga diary, maka ya harus terbit setiap hari. Ya, ini semacam rangsangan berkomitmen untuk menulis setiap hari. Sebuah kebiasaan baik di masa lampau yang kini mulai pudar. Dukung usaha pelestarian kebiasaan baik ini dengan membacanya setiap hari! Selamat menikmati!